Membuka harian Kompas hari ini, Minggu tanggal 10 Oktober 2010 alias tanggal 10-10-10, dihalaman 32 terpasang iklan promo Air Asia. Cukup membuat penasaran karena "All-In-Fare" mulai dari Rp.10.000,- sekali jalan untuk penerbangan tujuan Kuala Lumpur, Singapura dan Kota Kinabalu dari Jakarta. Berlakunya cuma hari ini saja! Cepetan... Buat yang mau liburan atau sekedar shopping ke luar negeri bisa dicoba. Siapa tahu Anda beruntung :)
Mari kita menuju TKP di www.airasia.com. Cari dicari dan pilih dipilih tanggal baiknya antara 18 Oktober 2010 - 30 November 2010. Jangan kaget ya kalau weekend tarifnya "normal" alias tidak sesuai promosi yang katanya cuma Rp.10.000,-..hehehe.. Mungkin tadinya ada, tapi sudah keduluan dengan yang lain ;) Tapi coba pilih hari lain selalin weekend, seperti saya contohnya memilih hari Selasa tanggal 23 November 2010.
Rasanya kangen ingin singgah di Singapura yang tertib, bersih, jalanan bebas macet walaupun di jam kerja. Ya iyalah, penduduknya sudah menggunakan MRT (Mass Rapid Transit) yang terintegrasi dan sistem ERP alias Electronic Road Pricing yang diberlakukan dibeberapa jalan tertentu memaksa sebagian penduduk menggunakan MRT yang lebih murah, cepat, aman dan nyaman. Kapan ya Jakarta seperti Singapura??
Wuih,,, ternyata benar dapat harga promo Rp.10.000,-. Pulang pergi aja deh di hari yang sama, toh paling di sana sekedar beli kamera yang selisih harganya lumayan dengan disini (harga 5 jutaan bisa diperoleh 3 jutaan saja kalau pintar menawar), elektronik genggam ataupun sekedar jalan kaki di sepanjang Orchard Street. Cukup bawa tas ransel kosong, snack plus air mineral kalau mau irit, dan pakaian yang nyaman melekat di badan, serta sandal atau sepatu kets. Sekalian abaikan tawaran bagasi, pilih tempat duduk (duduk dimana aja sampainya sama saja kan? hehehe), proteksi asuransi kehilangan bagasi, dsb. Karena semua tawaran tambahan tersebut tidak ada yang gratis bukan? :D
Nah, total yang harus saya bayar menjadi Rp.259.000,- Pulang Pergi (PP) Jakarta-Singapura-Jakarta. Dari rincian yang harus dibayar, tercantum biaya Airport Tax dan Fees di Singapura yang menyita biaya terbesar, yakni Rp.239.000,-. Jadi memang benar, promo Jakarta-Singapura-Jakarta cuma Rp.20.000,- alias Rp.10.000,- sekali jalan.
Selamat mencari penerbangan promo Anda. Semoga beruntung seperti saya. Jangan lupa, promo Air Asia cuma berlaku hari ini saja! 10-10-10, Anda bisa menghadiahkannya untuk rekan Anda yang menikah hari ini :)
Minggu, 10 Oktober 2010
Sabtu, 04 September 2010
Hargai Diri dengan Menabung
Tak jarang kita mendengar penolakan, seperti: "Aduh, mahal sekali biaya di calon sekolah pilihanmu Nak. Nampaknya kami tak mampu membiayainya. Kamu tahu kan? Ayah tidak punya uang sebanyak itu. Pilih saja sekolahan yang lebih murah".
Sudah dapat ditebak suasana hati si anak, yang kecewa tidak mendapatkan apa yang didambakannya. Tidak jarang pula sang Ayah menyesal. "Kalau saja aku menabung sejak dulu, tentu anakku tak perlu kecewa seperti ini". Nasi sudah menjadi bubur.
Masihkah ada solusi untuk tidak membuat kecewa si anak? Ada. Pinjam uang. Yang berarti utang. Saya rasa para pembaca setuju, bahwa hal ini hanyalah solusi semu alias memindahkan masalah. Selesai masalah untuk menghindari kekecewaan si kecil, pindah menjadi masalah dikejar hutang, yang tidak jarang berujung pada masalah besar dalam kehidupan rumah tangga kita. Sebuah bencana bukan?
Betapa hal 'kecil' yang disebut menabung dapat membuat perbedaan dalam hidup kita. Sayangnya kesadaran menabung dimasyarakat kita dewasa ini masih minim. Berbagai macam alasan muncul disaat sebenarnya kita punya kemampuan untuk menabung, seperti : "Masih banyak keperluan, mudah-mudahan nanti ada sisanya, baru saya tabung".
Penundaan seperti ini sering berujung pada: tidak pernah sempat menabung. Waktu terus berjalan, tanpa sadar sampailah kita pada masa untuk tinggal 'menyesal'. Apakah hal seperti ini akan Anda biarkan tejadi dalam hidup Anda?
Mengutip kata bijak dari Mother Teresa: 'Yesterday is gone. Tomorrow has not yet come. We have only today. Let us begin'. Marilah mulai menabung sekarang.
Bagaimana caranya untuk memastikan bahwa aktivitas menabung kita akan memberikan hasil yang optimal? Pada saat kita menerima pendapatan rutin setiap bulan, sudah barang tentu akan mengalir menjadi pengeluaran rutin bulanan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (sebut saja Belanja), membayar kewajiban seperti tagihan kartu kredit, cicilan rumah, cicilan kendaraan dll, serta mengalokasikan dana untuk tabungan. Mana dulu yang harus dibayar?.
Mari kita tinjau beberapa pola aliran dana rutin berikut ini:
Pola 1.
Pendapatan -> Belanja -> Kewajiban -> Menabung
Pada pola yang pertama ini, belanja didahulukan, kemudian baru membayar kewajiban dan sisanya untuk menabung. Kebanyakan dari kita menggunakan pola ini dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan pada pola ini adalah semua kebutuhan belanja anda dan kewajiban(atau sebagian) anda terpenuhi. Namun biasanya kebutuhan belanja bervariasi, mulai dari kebutuhan primer sampai barang yang diinginkan namun tidak dibutuhkan terbeli.
Kemungkinan Anda membelanjakan semua dana yang ada sangat tinggi sehingga tidak semua kewajiban terbayar dan tidak ada sisa lagi untuk menabung. Kecuali Anda adalah orang yang sangat hemat dalam belanja.
Untuk jangka panjang, pola ini akan sangat sulit dalam mendapatkan arus kas positif, bahkan akan menjadi beban bulan berikutnya (yang sebetulnya tidak perlu terjadi), mengingat masih ada tunggakan cicilan yang tentunya akan terkena bunga majemuk (bunga berbunga).
Pola 2.
Pendapatan -> Kewajiban -> Belanja -> Menabung
Pada pola kedua ini, karena kewajiban dibayar lebih dulu, maka Anda akan terhindar dari beban biaya yang tidak perlu dalam bentuk beban bunga majemuk akibat penundaan pembayaran kewajiban tersebut di bulan berikutnya. Namun tetap saja kemungkinan Anda akan menghabiskan dana yang tersisa untuk belanja masih sangat tinggi. Sehingga tidak ada sisa untuk menabung.
Pola 3.
Pendapatan -> Menabung -> Kewajiban -> Belanja
Menurut hemat saya, pola ketiga ini adalah yang terbaik. Artinya, Anda mewajibkan diri untuk memotong pendapatan Anda untuk menabung lebih dulu. Ada baiknya Anda merubah "Mind set" tentang tabungan ini dengan konsep "Paying yourself first" sebagai prinsip utama dalam buku "The Richest Man in Babylon" karangan George S. Clason (baca deh!). Dalam buku ini memberikan inspirasi bahwa anda sebaiknya menghargai segala usaha anda selama ini dengan membayar diri sendiri paling tidak (minimal) 10 % dari pendapatan Anda dalam bentuk tabungan wajib Anda sebelum membayar kewajiban Anda dan membelanjakannya.
Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi peningkatan aset Anda melalui dana tabungan yang terkumpul. Dana tabungan tersebut akan menjadi "Income Generating Asset" atau Aset yang memiliki kemampuan mengembangkan dirinya sendiri yang akan memberi Anda "passive Income". Tentu besarnya pendapatan pasif ini bergantung pada instrumen keuangan yang anda pilih untuk menempatkan dana tabungan Anda (bacalah artikel-artikel kami sebelumnya).
Setelah itu bayar dulu semua kewajiban Anda. Dan selanjutnya Anda bebas berbelanja tanpa kekhawatiran. (cukup ngga cukup, harus cukup!).
Dengan pola yang ketiga ini akan memberikan kepastian akan bertambahnya aset Anda, sesuai dengan tujuan-tujuan financial yang Anda rencanakan. Terlebih lagi, kalimat penolakan (karena ngga punya uang) pada paragraph pertama artikel ini tidak akan pernah terjadi.
Para pembaca yang bijak, tentu Anda setuju bahwa menabung itu wajib hukumnya. Mari kita lakukan dengan benar, dengan memprioritaskannya sebagai hal pokok dalam kehidupan kita. Dengan ditambah kedisiplinan dan persistensi dalam menabung tentu akan lebih memberikan kepastian atas pencapaian tujuan-tujuan financial Anda dimasa depan. Semoga bermanfaat.
Sumber: Detikfinance / Budi Cahyadi MM, CFP®, TGRM Perencana Keuangan
Promo Ulang Tahun Merpati Nusantara ke 48 - Great 48th Anniversary
Dalam rangka ulang tahun Merpati Nusantara ke 48, Merpati mengadakan promo Great 48th Anniversary. Promo yang berlaku mulai hari ini 4 September 2010 hingga 8 September 2010 (5 hari) menawarkan harga tiket penerbangan mulai Rp.48.000,- untuk tanggal 24 September 2010 hingga 10 November 2010 (48 hari).
Penarasan dengan promo tersebut, Sabtu pagi ini saya mencoba mengarahkan browser ke http://www.merpati.co.id/. Dan terpampanglah promo tersebut di halaman depan website seperti yang terpampang di bawah ini.
Langsung aja ke tahap mencari penerbangan. Alhamdulillah, di pertengahan bulan Oktober 2010 saya memang ada rencana untuk ke Denpasar - Bali dan tanggal tersebut termasuk dalam periode terbang yang mendapatkan promo.
Setelah memilih kota dan tanggal penerbangan untuk pulang pergi, langsung tekan tombol Booking Sekarang.
Muncul informasi harga tiket keberangkatan Jakarta - Denpasar cuma Rp.62.800,-??? Dan harga tiket pulang Denpasar - Jakarta juga di harga Rp.62.800,-
Lanjut ke tahap selanjutnya.. Untuk membuktikan siapa tahu tarif tersebut bohongan karena ada maskapai penerbangan lain tercantum harga awalnya puluhan ribu saja, namun setelah di tahap terakhir pemesanan muncul tarif ini-itu yang berakhir dengan pembayaran beratus-ratus ribu!
Ternyata tarif tersebut masih beneran murah, total konfirmasi biaya sementara adalah Rp.137.600,- untuk tiket Jakarta-Denpasar-Jakarta! Luar biasa murah.. Edan! Lebih murah dari ongkos taksi dari rumah ke bandara Soekarno Hatta.
Menuju tahap selanjutnya, mengisi data identitas penumpang dan metode pembayaran. Saya memilih metode pembayaran menggunakan kartu kredit. Setelah data yang saya masukkan di verifikasi, tampil harga terakhir sebesar Rp.141.768,- ada peningkatan harga Rp.4.128,- untuk biaya lain-lain.
Selamat mencari penerbangan promo Anda. Semoga beruntung seperti saya :)
Terima kasih Merpati Nusantara, Selamat Ulang Tahun ke 48 dan Sukses Selalu!!!
Label:
Denpasar,
Merpati,
Perjalanan,
Promo,
Tips
Senin, 05 Juli 2010
Menagih Utang
Luar biasa kesalnya jikalau kita memberi utang kepada seseorang tapi orang tersebut ngemplang alias susah di tagih. Piutang seseorang yang tak kunjung dilunasi membuat perasaan kesal begitu bertumpuk serasa mau meledak, terlebih apabila jumlah nominal yang dipinjamkan diluar batas keikhlasan kita untuk dianggap "uang hilang".
Etika meminjam adalah mengembalikan. Rasanya begitu berat untuk menagih utang, apabila yang meminjam adalah teman dekat ataupun ataupun saudara. Anehnya, kita harus mengemis dan memohon agar mereka mengembalikan utangnya. Rasa kesal semakin menjadi jikalau mereka dengan santainya berkata belum bisa mengembalikan dan bersikap tidak serius dalam mengembalikan utang.
Berikut ini adalah beberapa tips dalam menagih utang yang saya ringkas dari beberapa blog antara lain: konsultasihukumgratis.blogspot.com dan untuksemua.com.
Hutang yang sulit ditagih dalam hukum disebut wan prestasi. Cara yang dibenarkan menurut hukum adalah sebagai berikut:
1. Anda dapat menegur secara baik-baik kepada orang yang meminjam uang anda baik lewat telepon, atau datang langsung kepada yang berhutang. Kemukakan maksud anda bahwa hutang tersebut jatuh tempo dan harus dikembalikan.
Ada 2 macam tipe hutang:
a. dengan perjanjian
b. dengan lisan
Jika ada perjanjiannya maka tunjukan pasal yang menyatakan hutangnya jatuh tempo disertai cara pelunasan atau sangsinya. Jika tidak ada perjanjiannya maka usahakan dengan membawa saksi yang mengetahui adanya hutang tersebut.
2. Ada kalanya anda dapat membuat semacam surat somasi atau teguran kepada yang berhutang yang isinya agar segera melunasi hutang tersebut. Kemukakan bahwa hutang tsb dapat diselesaikan secara baik baik, tetapi jika tidak maka akan diselesaikan secara hukum.
3. Jika yang berhutang sulit untuk ditagih hutangnya maka cara yang dapat ditempuh menurut hukum:
a. Datang kepada orang tuanya atau saudaranya yang mengatakan bahwa yang berhutang tersebut harus segera melunasi hutang tersebut dan memberitahu sangsinya jika tidak segera membayar hutang. Pihak lain ini diharapkan mampu membantu orang yang berhutang tsb
b. Terangkan kepada pihak yang berhutang bahwa Hutang piutang dalam hukum biasanya masuk dalam perbuatan perdata jika terdapat perjanjian yang membuatnya, sangsinya oleh pengadilan dapat dengan sita jaminan. Tetapi jika secara lisan maka lebih tepat jika dibawa ke pidana yaitu melanggar pasal 372 dan 378 KUHP dan dapat diselesaikan dengan laporan kepolisian dengan sangsi penjara
4. Cara lainnya agar hutang tersebut dapat ditagih yaitu memperbaharui perjanjian hutang yang telah ada atau buat perjanjian baru di atas materai dan merubah cara pembayaran agar lebih mudah dengan cara cicilan 1 , 2 dstnya sesuai kesepakatan. Cantumkan juga pasal yang mengatakan jika hutang tidak diselesaikan maka akan dapat dibawa ke proses pidana.
5. Jika semua cara tersebut juga tidak membuahkan hasil maka ada 2 cara:
1. Melaporkan ke pihak kepolisian
2. Memasukan gugatan ke pengadilan
6. Apabila si pengutang meninggal dunia, dalam Pasal 1100 KUHPerdata menyatakan sebagai berikut :
"Para ahli waris yang telah bersedia menerima warisan, harus ikut memikul pembayaran utang, hibah wasiat dan beban-beban lain, seimbang dengan apa yang diterima masing-masing dari warisan itu"
Artinya, berdasarkan ketentuan Pasal 1100 KUHPerdata di atas, jika telah ditetapkan seseorang/beberapa orang menjadi ahli waris dari almarhum maka ahli waris tersebut harus menanggung dan menyelesaikan segala utang/ kewajiban yang ditinggalkan si almarhum.
Demikian semoga bermanfaat.
Minggu, 30 Mei 2010
Tuhan Masih Sayang Aku
Jambi, 30 Mei jam 23:12 @room 1102 Abadi Suite
Sedikit curhat mengenai penerbangan tadi sore.. Sekedar sharing pengalaman dan cerita disini. Hari ini adalah awal perjalanan dinas untuk mempresentasikan beberapa progress ke client. Rencananya dalam 5 hari ini aku mengunjungi kota Jambi-Belilas-Pekanbaru-Batam. Kalau mikirin capek, sudah pasti. Yang penting gimana caranya agar aku dapat enjoy di kota-kota tersebut. Sementara penerbanganku sore tadi dari Jakarta menuju Jambi menggunakan Garuda Indonesia GA-136 agak kurang nyaman. Pertama, seharusnya pesawat siap berangkat jam 15:00. Satu jam sebelum waktunya, aku sudah check-in di terminal 2F dan berada di ruang tunggu F6. Namun menjelang jam 15:00, terdengar pengumuman terjadi kendala operasional, ruang tunggu dipindahkan ke ruang F5. Apapun alasannya, satu yang terlintas di kepala: DELAY!!!
Ternyata dugaanku benar.. Kurang lebih jam 15:40 penumpang baru dipersilahkan memasuki pesawat. Untuk memasuki pesawat, ternyata cuma dari depan saja. Padahal di boarding pass tertempel sticker biru yang menyatakan masuk dari pintu belakang. Oh, pesawat 737-500 ini ternyata termasuk kecil ukurannya. Hanya 19 baris tempat duduk. Masih dimaklumi. Dan akupun menempati kursi nomor 18E, dengan meletakkan tas laptop berada diantara kaki karena bagasi kabin telah penuh koper-koper besar milik penumpang lain yang seharusnya berada di bagasi pesawat.
Akhirnya pesawat mengambil posisi take-off, setelah menunggu antrian pesawat Garuda di depan dan menunggu satu pesawat Mandala landing. Alhamdulillah berjalan mulus. Namun di dalam kabin, tidak ada permintaan maaf dari cabin crew karena keterlambatan penerbangan kali ini (tidak seperti biasanya).
Jam 16:35 diumumkan pesawat akan segera mendarat. Tidak ada perbedaan waktu antara kota Jakarta dengan kota Jambi. Suhu udara dilaporkan 28 derajat celcius. Pesawat mengambil posisi untuk landing. Flipper pesawat sudah mulai diturunkan, menembus mega mendung yang cukup tebal. Terdengar roda pesawat mulai diturunkan. Sedikit berguncang karena cuaca kurang baik. Tetapi tiba-tiba, terasa pesawat tiba-tiba naik kembali dan suara mesin kembali menderu. Cuaca landasan ternyata sedang hujan lebat, tidak memungkinkan untuk mendarat. Pesawat perlahan kembali mengudara dan kapten pilot pun mengumumkan kondisi tersebut. Jadilah pengalaman pertama kali mengalami muter-muter di atas kota Jambi, melihat hamparan sawit dari udara karena pesawat terbang tidak terlalu tinggi.
Diluar sana, sempat terlihat pelangi muncul di langit diantara awan mendung. Indah sekali, cukup menghibur hati yang cemas karena tak tahu sampai kapan pesawat berputar diatas bandara. Akhirnya kapten pilot mengumumkan pesawat siap mendarat setelah pesawat berputar-putar sekitar setengah jam. Cuaca masih mendung dan gerimis. Akhirnya pesawat mendarat cukup keras. Tutup bagasi kabin sebelah kiri terbuka karena hentakan tersebut. Bagiku, keras tak masalah... Jauh lebih baik daripada membayangkan kemungkinan pesawat tergelincir karena licin. "Mohon tetap duduk dan memasang sabuk pengaman hingga pesawat berhenti dengan sempurna."
Ternyata Tuhan masih sayang aku. Bagaimanapun juga, aku hanya dapat mengucap syukur. Terima kasih ya Allah. Alhamdulillah kami semua diberi keselamatan dalam perjalanan ini.
Label:
Garuda,
Jambi,
Perjalanan
Terlalu Baik?
Sekarang hari Minggu, 30 Mei 2010, Jam 11:25 siang waktu Jakarta, kurang dari 4 jam lagi sebelum penerbangan ke kota Jambi menggunakan Garuda GA-136. Tulisan kali ini terlintas karena mendapatkan teguran tertulis melalui SMS dari beberapa sahabat ataupun secara lisan melalui ucapan, yang pada intinya tidak ingin aku bersikap terlalu baik. Esensi kali ini menceritakan pentingnya berlaku baik dan pengalaman nyata yang diperoleh diriku.
Berawal dari beberapa teman yang berpendapat bahwa aku orangnya baik. Dan beberapa teman wanita mengatakan aku jangan terlalu baik kepada orang. Bahkan pacarku sendiri tadi malam berkata bahwa aku terlalu baik dengan orang lain. Waduh... Emang salah ya baik kepada orang?
Setelah kupikirkan, ternyata dilematis juga berlaku baik: bisa menjadi salah dan bisa juga menjadi benar. Dalam beberapa hal, sikapku yang ramah dan baik, terutama terhadap teman wanita membuat mereka salah tanggap. Sikapku kepada mereka membuat merasa diperlakukan "lebih" olehku. Sehingga menumbuhkan rasa suka kepada diriku. Sah-sah saja sih... Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah sikapku kepada mereka semua adalah biasa dan ikhlas, dan sudah sesuai "SOP" alias Standar Operasi dan Prosedur ala Agus :) Dan semua itu tanpa bermaksud membuat mereka jatuh hati dan aku tidak memanfaatkan situasi tersebut!
Sikap baik kepada orang lain bisa menjadi bumerang, disaat orang lain tersebut memanfaatkan kebaikan seseorang demi kebaikan dirinya sendiri. Sebagai contoh, karena merasa telah diperlakukan baik, besok-besok tanpa segan meminta "kebaikan" yang sama. Bahkan lama-lama menyuruh kita. Nah yang begini yang gak enak... Udah dikasih hati minta jantung! Lama-lama jengah juga dan STOP!
Tetapi dibalik itu semua, aku tidak pernah menyesali setiap perbuatan baik yang pernah dilakukan. Mengapa? Aku percaya bahwa setiap hal yang baik akan berbuah dengan kebaikan. Kebaikan tidak hanya datang dari orang yang pernah kita perlakukan dengan ramah. Tidak hanya datang kepada diri kita langsung. Kalaupun kita masih menerima perlakuan tidak baik dari orang lain, sesungguhnya kebaikan yang lain akan datang ke anggota keluarga kita, bisa juga datang ke orang yang kita kasihi. Disaat mengalami kesusahan, akan datang kemudahan. Dan aku percaya, itu hanyalah sebagian kecil balasan dari bersikap baik. Dan membuatku semakin tertantang untuk tidak berhenti berbuat baik kepada sesama.
Sekedar pengalaman nyata, di tahun 2009 lalu, aku mendapatkan kesempatan dinas dari kantor ke kota Medan. Penerbangan kali itu dari Jakarta menuju Medan menggunakan Garuda Indonesia di hari Kamis. Saat itu, aku terbang sendirian kesana dikarenakan rekan kantor baru berangkat keesokan harinya. Penerbangan kali itu adalah penerbangan pertama kalinya ke kota Medan. Di hari sebelum penerbangan, ada kabar bahwa mobil penjemput tidak bisa datang dikarenakan di kantor cabang sedang ada yang meninggal dunia, sehingga seluruh mobil dipakai. Ya udah, namanya juga lagi ada musibah. Toh, walaupun gak dijemput, aku bisa ke hotel naik taksi sendiri..hehe...
Pas dipesawat, kebetulan di sebelahku ada seorang Bapak. Dari usianya kutebak sekitar 50-an tahun. Tapi dari pembicaraan, ternyata tebakanku salah. Usianya sudah 60-an tahun! Awet muda juga bapak ini. Dia pun bercerita, intinya dalam hidup harus dinikmati saja, tak perlu pusing memikirkan segala cobaan yang ada karena segala sesuatunya sudah di atur oleh-Nya. Hari itu, dia kembali ke Medan dikarenakan hari Sabtu pekan itu anaknya akan menikah. Singkat cerita, akupun diajak bareng bersamanya. Bapak itu dijemput oleh mobil kantornya dan dia menawarkan diri hendak mengantar ke hotel tempatku menginap.
Tawaran tersebut aku tolak dengan baik, dikarenakan arah tujuan Bapak itu berlawanan arah dengan hotel tempatku menginap. Setelah mendarat, aku bertanya dengan cleaning service yang ada di bandara mengenai taksi yang bagus di Medan. Ia menyarankan ke petugas yang berada di lobi sebelah sana, yang ternyata ia melayani pemesanan taksi bandara. Karena masih ragu melihat kondisi taksi-taksi yang ada disekitar situ, jauh sekali dengan kondisi taksi di Jakarta, membuatku ragu memesan taksi. Akhirnya aku bertanya dengan seorang penumpang pesawat yang lebih dulu berada di situ.
Singkat cerita, orang tersebut balik bertanya dimana hotel tempatku menginap. Ternyata hotel tempatku menginap sejalan dengan hotel tempatnya menginap. Dan aku pun ditawarkan barengan satu taksi dengannya menuju hotel. Alhamdulillah. Seseorang yang tidak aku kenal, di kota yang baru pertama kali aku kunjungi, ada orang yang rela berbagi taksi dengan diriku yang baru saja bertemu di jalan. Sudah begitu, ongkos taksi yang hendak aku bayarkan ditampiknya, dan meminta untuk dia saja yang membayarkan. Alhamdulillah.
Terima kasih ya Allah, semoga Engkau senantiasa membimbingku untuk selalu berbuat baik walaupun kepada orang yang pernah menyakiti perasaanku. Amin.
Kamis, 27 Mei 2010
Berubah!
Inilah salah satu titik balik dalam hidupku. Berubah untuk menjadi lebih baik.
Bukan karena sadar karena penyesalan mendalam, yang menorehkan guratan kenangan yang tak pernah diinginkan. Tapi lebih dikarenakan trendsetter semua berubah:
Berubah berat badan menjadi lebih gendut
Berubah rambut hitam menjadi uban
Saat ini musim kemarau tapi beberapa pekan terakhir hujan melulu,
Konspirasi jahat akhirnya tercium bau busuknya dan menyebar kemana-mana
Dunia aja berubah, kenapa aku diam saja?
Berubah!
Suka maupun tidak suka, pasrah maupun benci, semua pasti berubah! Terima sajalah.
Apalagi menyangkut sifat manusia, banyak yang tidak konsisten, berubah seiring dengan perjalanan waktu mengarungi samudera kehidupan.
Benci menjadi Cinta, Setia menjadi Selingkuh, Kawin dan Cerai.
Teman jadi Lawan, Polisi jadi Penjahat, Maling jadi Dermawan
Semuanya mungkin dan sah-sah saja!
Berubah!
Kenapa begitu besar keinginan untuk meninggalkan segala keburukan yang ada di diri ini?
Kenapa begitu besar kemauan mewujudkan cita-cita dan melepaskan semua masa lalu yang kelam?
Kenapa orang lain bisa memperoleh semua hal itu sedangkan aku tidak?
Berubah!
Tidak selalu dengan melepas topeng lama dan menggantikan dengan topeng yang baru.
Tidak identik dengan berkelakuan bunglon dalam bergaul dalam lingkungan.
Cukup dengan sedikit niat untuk selalu berpikiran positif:
Kalau orang lain bisa, kenapa aku tidak?
Berubah!
Dengan mengurangi konsumsi rokok dari sebungkus menjadi setengahnya
Dari setengah bungkus rokok menjadi seperempatnya
Dan alhasil menjadi satu batang untuk satu hari
Sebuah loncatan besar apabila ternyata mampu menghentikan kebiasaan itu
Walau faktanya saat ini aku tak pernah merokok
Berubah!
Begitu pula dengan semua "sampah" yang ada dalam diri ini
Perlu di daur ulang dengan unsur yang bernama kreativitas
Mengubah semua kotoran menjadi kompos dan abu
Membuka mulut berkata jujur tanpa intervensi
Tak perlu mengikuti arus yang dapat membuat hanyut ke dunia kemunafikan.
Berubah!
Motivasilah diri sendiri agar lebih baik
Jalani dengan niat ingin berubah
Selesaikan semua masalah dengan ikhlas
Berdoalah agar semua tetap sesuai rencana
Bukan karena sadar karena penyesalan mendalam, yang menorehkan guratan kenangan yang tak pernah diinginkan. Tapi lebih dikarenakan trendsetter semua berubah:
Berubah berat badan menjadi lebih gendut
Berubah rambut hitam menjadi uban
Saat ini musim kemarau tapi beberapa pekan terakhir hujan melulu,
Konspirasi jahat akhirnya tercium bau busuknya dan menyebar kemana-mana
Dunia aja berubah, kenapa aku diam saja?
Berubah!
Suka maupun tidak suka, pasrah maupun benci, semua pasti berubah! Terima sajalah.
Apalagi menyangkut sifat manusia, banyak yang tidak konsisten, berubah seiring dengan perjalanan waktu mengarungi samudera kehidupan.
Benci menjadi Cinta, Setia menjadi Selingkuh, Kawin dan Cerai.
Teman jadi Lawan, Polisi jadi Penjahat, Maling jadi Dermawan
Semuanya mungkin dan sah-sah saja!
Berubah!
Kenapa begitu besar keinginan untuk meninggalkan segala keburukan yang ada di diri ini?
Kenapa begitu besar kemauan mewujudkan cita-cita dan melepaskan semua masa lalu yang kelam?
Kenapa orang lain bisa memperoleh semua hal itu sedangkan aku tidak?
Berubah!
Tidak selalu dengan melepas topeng lama dan menggantikan dengan topeng yang baru.
Tidak identik dengan berkelakuan bunglon dalam bergaul dalam lingkungan.
Cukup dengan sedikit niat untuk selalu berpikiran positif:
Kalau orang lain bisa, kenapa aku tidak?
Berubah!
Dengan mengurangi konsumsi rokok dari sebungkus menjadi setengahnya
Dari setengah bungkus rokok menjadi seperempatnya
Dan alhasil menjadi satu batang untuk satu hari
Sebuah loncatan besar apabila ternyata mampu menghentikan kebiasaan itu
Walau faktanya saat ini aku tak pernah merokok
Berubah!
Begitu pula dengan semua "sampah" yang ada dalam diri ini
Perlu di daur ulang dengan unsur yang bernama kreativitas
Mengubah semua kotoran menjadi kompos dan abu
Membuka mulut berkata jujur tanpa intervensi
Tak perlu mengikuti arus yang dapat membuat hanyut ke dunia kemunafikan.
Berubah!
Motivasilah diri sendiri agar lebih baik
Jalani dengan niat ingin berubah
Selesaikan semua masalah dengan ikhlas
Berdoalah agar semua tetap sesuai rencana
Minggu, 21 Februari 2010
Cara mudah menjadi musyrik
Hari gini pergi ke dukun?? Musyrik...
Begitulah pendapat sebagian besar orang. Lalu bagaimana tentang masyarakat yang mempercayai bahwa dokter bisa menyembuhkan penyakit?? Wah... Kalau begitu, jangan-jangan kita termasuk orang yang syirik (musyrik) dong?
Beberapa waktu lalu, kita ingat beberapa peziarah berebut mengambil tanah dan bunga di makam Gus Dur. Tentu saja ulah para peziarah yang "mungkin" (dalam tanda kutip, karena saya tidak tahu isi hati mereka) berharap berkah, mengakibatkan pusara Gus Dur semakin menyusut. Tanpa disadari, mengharapkan sesuatu hal kepada selain Allah, bisa dikatagorikan dosa syirik atau mempersekutukan Allah. Apa lagi yang terang-terangan menyembah Tuhan selain Allah. Menurut QS An Nisa:48, mempersekutukan Allah termasuk dosa besar dan syirik merupakan dosa yang tidak terampuni. Orang yang melakukan dosa syirik disebut musyrik.
Sebagai contoh sebagai karyawan, beberapa orang merasa beruntung bisa bekerja di perusahaan yang besar, terkenal dan gaji maksimal. Mereka merasa tidak bisa membayangkan masa depannya, kalau tidak bekerja di sini. Kalau gak kerja di sini, mana mungkin gw bisa beli ini itu? Atau ada pula yang merasa kalau tidak ada si Bos, tak mungkin bisa naik gaji dan mendapat promosi jabatan.
Selain itu, sebagai manusia biasa, tentu kita pernah mengalami sakit. Mau tidak mau, bila obat yang bisa dibeli bebas di apotik ataupun warung sudah tidak dapat meredakan sakit, biasanya kita baru mengunjungi dokter. Dasar sudah sugesti, kita merasa cocok dengan dokter tertentu dan kalau tidak ke dokter si A tidak sembuh-sembuh. Dan akhirnya kita beranggapan, setelah ke dokter si A langsung sembuh.
Sebenarnya banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari yang mudah membuat seseorang cenderung menjadi syirik, walau tidak terang-terangan. Kita harus ingat bahwa semua nikmat dan rezeki yang kita rasakan saat ini, semata-mata hanya berasal dari Allah SWT. Semua berkah dari Allah SWT, bukan dari segenggam tanah makam Gus Dur. Semua kekayaan merupakan nikmat dari Allah SWT, bukan dengan menyembah makam keramat atau memakai sajen di gunung. Harta bisa dicari dengan cara bekerja di perusahaan ataupun berusaha mandiri, namun itu hanya sebagai perantara saja. Semua kesembuhan dari penyakit merupakan nikmat dari Allah SWT, bukan semata-mata karena dokter ataupun dukun yang menyembuhkan.
Segala macam cara dan usaha manusia dalam hidupnya, bisa membuat seseorang tergelincir tanpa disadari. Dari contoh diatas, begitu mudah kita menjadi orang musyrik, tanpa kita menyadarinya. Cara dan usaha boleh sama, tapi tetap niat dalam hati-lah yang membedakan. Insya Allah, dengan niat karena Allah semata, kita dihindarkan dari perbuatan syirik.
Semoga Allah SWT senantiasa menjaga hati kita dari perbuatan syirik dan menunjukkan jalan yang lurus. Amin.
Label:
Motivasi
Minggu, 07 Februari 2010
Mengubah Bad Mood Menjadi Good Mood
Tidak ada orang yang selalu senang, termasuk teman yang menurut Anda hidupnya terlihat bahagia sekali pun. Setiap saat suasana hati yang buruk (bad mood) bisa terjadi, kapan saja, di mana saja, dan pada siapa saja.
Bad mood dapat membuat hari Anda tidak menyenangkan. Lalu apakah saat mengalami bad mood, Anda akan diam begitu saja? Cobalah untuk menghadapi bad mood itu dan membuatnya menjadi good mood.
Nah, ada beberapa cara untuk mengubah wajah yang cemberut akibat bad mood menjadi wajah yang tersenyum, minimal kembali menjadi normal. Inilah kiatnya:
Ucapkan terima kasih
Katakanlah terima kasih pada siapa saja yang telah membantu Anda, seperti pelayan cafe di tempat Anda minum kopi serta pada sopir bus yang Anda tumpangi saat menuju kantor. Katakanlah itu untuk semua hal-hal kecil yang dianggap remeh dalam hidup Anda. Selain itu, ucapkan juga terima kasih untuk hal-hal besar yang kadang kita anggap memang seharusnya terjadi setiap hari, seperti atap di atas kepala yang selalu melindungi dari panas dan hujan, pasangan yang rela membantu membersihkan kamar mandi, serta pada tubuh dan pikiran yang sehat.
Bergerak
Mungkin Anda akan ragu jika mendengar bahwa dengan latihan akan menghibur dan membantu menghilangkan bad mood. Namun cobalah percaya bahwa latihan yang membuat Anda bergerak seperti yoga atau berjoget sambil mendengarkan lagu favorit dapat mengusir bad mood. Saat bangun di pagi hari, cobalah menggerakkan badan seperti cara-cara tadi. Lakukanlah minimal 10 menit sehingga tubuh mengeluarkan keringat. Gerakan-gerakan yang Anda lakukan dapat memperlancar aliran darah dan dapat membantu membersihkan pikiran.
Langsung ke pokok masalah
Jika mengalami bad mood akibat bertengkar dengan saudara sendiri, mungkin Anda akan merasa cemas setelah itu. Anda akan memutar otak memikirkan siapa yang salah atau apakah akan meminta maaf padanya atau apakah dia akan memaafkan. Kecemasan itu dapat membuat suasana hati menjadi buruk karena memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Mengapa Anda tidak coba langsung saja melakukan apa yang dipikir dapat menyelesaikannya sehingga tidak perlu membuang-buang waktu dengan penuh kecemasan. Melepaskan kecemasan dapat menghalau suasana hati yang buruk.
Pergi keluar
Saat Anda banyak pikiran, kadang berada di rumah membuat perasaan menjadi tidak enak. Apalagi dengan melihat tumpukan piring kotor, baju-baju yang belum dicuci, serta barang-barang yang tidak diletakkan pada tempatnya. Hal itu dapat membuat suasana hati menjadi buruk. Sebuah penelitian menunjukkan dengan pergi ke luar rumah, bahkan hanya berpikir berada di luar rumah dapat membuat perasaan menjadi lebih hidup, bahagia, dan bersemangat. Berada di luar rumah membuat tubuh terkena cahaya matahari dan udara segar yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, berhubungan dengan orang lain bahkan makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan dapat membuat perasaan lebih nyaman. Jika malas keluar jauh dari rumah, cobalah ke taman rumah atau halaman belakang rumah, duduk di bangku taman, nikmati alam dengan mengumpulkan beberapa daun kering, nikmati sinar matahari di wajah, dan nikmati melihat beberapa burung melayang di atas Anda.
Berpikir positif
Kadang, sesuatu berjalan tidak seperti apa yang dipikirkan atau yang diinginkan. Misalnya saat koneksi internet mati padahal sedang mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan sebentar lagi atau saat Anda menjadi basah kuyup akibat kehujanan padahal sedang menggunakan sepatu yang barudibeli kemarin. Hal itu membuat Anda merasa keadaan sangat kejam dan membuat suasana hati menjadi kacau. Cobalah untuk berpikir ini hanya perasaan sekarang, ini bukan sesuatu yang baru, Anda pernah mengalami hal yang lebih buruk dan dapat melewatinya. Pikirkan, masalah ini akan berlalu.
Nah, bagaimana? Masih bad mood?
Sumber: Vivanews.com
Rabu, 03 Februari 2010
Jadwal Damri ke Bandara Soekarno Hatta (Update 9 Juli 2010)
Bagi yang sering berpergian ke luar kota menggunakan pesawat udara, sering kali kita dihadapkan dengan problema transportasi menuju ke bandara. Jika naik taksi untuk menembus kemacetan Jakarta, tentu saja harus menyediakan ongkos transportasi yang mendekati harga tiket promo pesawat jarak dekat. Untuk menekan ongkos taksi, terutama bagi kita yang tinggal di daerah pinggiran kota, dapat memanfaatkan Bus Damri yang dapat diandalkan untuk mengantar kita ke Bandara Soekarno Hatta.
Berikut ini adalah jadwal keberangkatan Bus Damri menuju ke Bandara Soekarno Hatta yang saya cuplik dari website damri.co.id tanggal 24 Des 2011.
===============================================================
No. Trayek Tarif Jam brkt Pertama Interval
_______________________________________________________________
1. Gambir Rp 20.000 04.00 wib 15-30 menit
2. Rawamangun Rp 20.000 04.00 wib 15-30 menit
3. Blok M Rp 20.000 04.00 wib 15-30 menit
4. Tanjung Priok Rp 20.000 04.00 wib 15-30 menit
5. Kemayoran Rp 20.000 04.00 wib 60 menit
6. Kampung Rambutan Rp 20.000 04.00 wib 15-30 menit
7. Pasar Minggu Rp 20.000 04.00 wib 15-30 menit
8. Bogor Rp 30.000 04.00 wib 15-30 menit
9. Bekasi Rp 30.000 04.00 wib 15-30 menit
10. Lebak Bulus Rp 20.000 04.00 wib 15-30 menit
11. Serang-Banten Rp 30.000 06.00 wib 60 menit
12. Cikarang Rp 30.000 04.00 wib 60 menit
13. Harapan Indah Rp 30.000 04.00 wib 60 menit
_______________________________________________________________
Sebagai ilustrasi, saya yang saat ini tinggal di perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi, harus merogoh ongkos taksi sekitar 150-200 ribuan termasuk ongkos tiket toll. Bandingkan dengan naik Damri yang cuma 20 persen dari ongkos taksi. Sedangkan dari daerah Semanggi ke Bandara menggunakan taksi dengan kondisi normal, argonya sekitar 70-80 ribu (tarif bawah) atau 90-100 ribu (tarif atas). Tentunya naik taksi akan lebih efektif apabila kita terburu-buru mengejar penerbangan ataupun pergi beramai-ramai 3-4 orang :)
Lalu bagaimana dengan ketepatan waktu bus Damri? Berdasarkan pengalaman pribadi menggunakan Damri dari Giant Bekasi ataupun Terminal Rawamangun, sekitar 70% tepat waktu. Lalu apakah 30%-nya tidak tepat waktu? Hmmm... 30%-nya Damri berangkat mundur 5 menit hingga 15 menit dari jadwal yang ditentukan.
Tentu terlambat 5-15 menit menurut pengalaman saya, itu masih dalam toleransi dan masih termasuk "tepat waktu" dan tidak terburu-buru. Biasanya saya sudah duduk di dalam bis Damri 2 hingga 3 jam sebelum jadwal penerbangan saya, demi mengantisipasi kejadian yang "tidak terduga" selama perjalanan menuju Bandara, misalnya macet di jalan toll karena padatnya kendaraan, macet karena adanya kecelakaan lalu lintas, genangan air saat hujan maupun sesudah hujan dan sebagainya.
Yang penting, jangan menyepelekan masalah waktu dan berperilaku santai. Ingat, Anda yang harus mengejar jam keberangkatan pesawat, bukan pesawat yang menunggu kedatangan Anda. Apalagi Anda memegang "tarif promo" penerbangan pesawat, uang tidak dapat dikembalikan atau reschedule penerbangan. Prinsip saya, lebih baik menunggu di executive lounge ataupun di ruang tunggu bandara sambil menikmati pemandangan pramugari yang cantik melintas di depan mata :)
Mbak, dari depan roknya bagus panjang hingga ke bawah kaki... Tapi dari sisi lainnya koq belahannya hingga ke paha ya? ;-p
Label:
Bandara,
Damri,
Perjalanan
Minggu, 03 Januari 2010
Umur. Rezeki. Selamat dan Celaka.
Umur. Rezeki. Selamat dan Celaka. Semua itu telah ditentukan Allah SWT sejak manusia berada di rahim Ibu sejak usia 4 bulan.
Berbicara mengenai umur, beberapa hari lalu kita telah melewatkan pergantian tahun 2009 ke 2010. Umur kita di dunia pun bertambah 1 tahun, yang berarti semakin tua. Tapi secara kualitas hidup, umur kita berkurang satu tahun, yang berarti mengurangi 1 tahun kesempatan hidup di dunia ini. Berperilaku hidup sehat, dengan memakan makanan bergizi, olahraga dan istirahat yang cukup, berpikiran positif dan mengisi dengan kegiatan yang bermanfaat, setidaknya dapat membuat tubuh senantiasa dalam kondisi fit. Pola hidup ini menghasilkan energi yang baik bagi diri sendiri dan memberi kesempatan hidup lebih panjang dari pada yang tidak melakukan pola hidup ini.
Banyak maupun sedikit adalah karunia Illahi. Jangan berputus asa apalagi bermalas-malasan, berserah diri karena merasa rezeki telah di atur oleh Allah SWT. Memang rezeki seseorang telah ditentukan Allah, namun proses dalam mencari rezeki secara halal dan menghindari rezeki haram itu lebih penting. Bagaimana rezeki itu datang, jika kita hanya tidur-tiduran dirumah? Bagaimana kita memperoleh pekerjaan apabila kita tidak mau mengirim lamaran ataupun membuka usaha? Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, banyak maupun sedikit adalah karunia Illahi. Bersyukurlah atas apa yang telah didapat dan sepatutnya kita menyisihkan sebagian kecil dari rezeki kepada yang kurang beruntung. Bersilahturrahim kepada saudara, kenalan maupun sahabat lama, selain bermanfaat untuk mempererat dan menyambung komunikasi, siapa tahu ada tawaran bisnis atau informasi lain yang bermanfaat.
Tentunya semua orang ingin selamat (masuk surga, dihindarkan dari celaka/siksa api neraka). Intropeksi diri atas perbuatan kita setahun lalu. Apakah lebih baik, sama atau lebih buruk dari tahun sebelumnya. Jika lebih baik, semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung. Jika sama dengan tahun sebelumnya, kita menjadi orang-orang yang merugi. Dan jika lebih buruk, kita termasuk orang-orang yang celaka.
Jika ada orang yang mengkritik kita, maka jadikanlah kritik tersebut sebagai sarana mengoreksi sikap kita yang kurang baik. Lihatlah segala perbuatan kita, baik ke diri sendiri, lingkungan terdekat maupun ke orang lain. Apakah perilaku saat ini sudah sesuai dengan perilaku yang akan membawa diri selamat di dunia maupun di akhirat? Apakah saat ini sering dan berulang kali menyakiti perasaan seseorang? Mempergunjingkan teman kantor, sahabat maupun tetangga? Ditambah dengan merendahkan atau menjelek-jelekan bahkan menghina orang lain? Bermuka dua? Dipercaya namun berkhianat? Berjanji sering ingkar? Mengambil sesuatu yang bukan miliknya? Memakan harta anak yatim? Mabuk-mabukan? Judi? Zina?
Atau saat ini kita sering memuji seseorang tanpa bermaksud menjilat ataupun berharap sesuatu dari orang tersebut? Memberi sesuatu tanpa berharap balas? Bersedekah dan zakat? Berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari? Beranggapan bahwa seburuk-buruknya orang yang kita benci, belum tentu diri ini lebih baik dari pada orang yang kita benci? Beribadah hanya karena Allah semata?
Semua jawaban atas pertanyaan itu cukup dijawab dalam hati. Atas perbuatan kita sebagai umat-Nya didunia ini, sudah cukupkah semua amal dan ibadah yang telah kita lakukan untuk menyelamatkan kita dari siksa api neraka. Sudah banyakkah pahala kebaikan untuk melebihi timbangan atas perbuatan buruk kita? Perbanyaklah zikir. Perbanyaklah sedekah. Bahkan senyum pun bisa menjadi ibadah. Semoga tahun 2010 ini lebih baik dari tahun yang pernah kita lalui. Amin.
Label:
Motivasi
Langganan:
Postingan (Atom)